PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TERHADAP UPACARA MEGEDONG-GEDONGAN DI DESA KAYU CALLA KECAMATAN KAROSSA KABUPATEN MAMUJU TENGAH PROVINSI SULAWESI BARAT
Abstract
Upacara megedong-gedongan adalah upacara bayi dalam kandungan yang disucikan oleh umat Hindu. Masyarakat Hindu di Desa Kayu Calla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah sebagian besar masyarakatnya tidak melaksanakan upacara megedong-gedongan tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pemahaman masyarakat Hindu terhadap upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat ?, 2. Apakah faktor penyebab masyarakat Hindu tidak melaksanakan upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat ?. Secara khusus tujuan diadakan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat Hindu terhadap upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. 2. Untuk mengetahui faktor penyebab masyarakat Hindu tidak melaksanakan upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori persepsi dan teori perubahan social.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan objek penelitiannya pemahaman masyarakat Hindu terhadap upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakanpenelitianinireduksi data, penyajian data, penarikan dan vrifikasi kesimpulan.
Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan hasil yaitu : 1. Pemahaman masyarakat Hindu terhadap upacara megedong-gedongan di DesaKayu Calla yaitu: a) Upacara pembersihan terhadap janin yang masih berada dalam kandungan b) Upacara janin dalam kandungan agar janin mendapatkan berkah, dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa, 2. Faktor penyebab masyarakat Hindu tidak melaksanakan upacara megedong-gedongan di Desa Kayu Calla adalah: a) Masyarakat tidak terbiasa melaksanakan upacara megedong-gedongan karena faktor orang tua yang tidak pernah melaksanakan pada saat masih tinggal di bali, b)Kurangnya pengetahuan masyarakat Hindu terhadap upacara megedong-gedongan, c)Kurangnya pembinaan dari tokoh-tokoh umat kepada masyarakat Hindu di Desa Kayu Calla.
References
Ariani, Niluh Devi. 2015. Persepsi Masyarakat Hindu Tentang Upacara Megedong-Gedongan Menurut Ajaran Agama Hindu Di Desa Tinading Kecamatan Lampasio Kabupaten Toli-Toli Provinsi Sulawesi Tengah.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Indonesia. Surabaya : Al-Iklas
Asmara, I Made Yuda. 2010. Persembahyangan Purnama Tilem di Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Alas Gandang dalam Perspektif Tri Kerangka Dasar Agama Hindu (Akses Tanggal 31 Mei 2019). Tersedia dalam http ://Issuu.com/madeyudha/docs/skripsi yuda asrama.
Baptista, Yohanes Bima. 2016. Kehidupan Sosial Masyarakat Hindu di Desa Mataram Jaya Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Skripsi.
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1994, Sejarah Pendidikan, Bandung : CV. Ilmu
Emsir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif : Analisis Data. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gde Nyoman Jelantik Oka, Ida Pedanda. 2009. Sanatana Hindu Dharma : Ditjen Bimas Hindu.
Hasan. 2002. Dimensi-dimensi Psikologis Pendidikan
Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2004. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta.
Lexy J, Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Margono, S. 2006. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka
Murniasih, Ketut. 2018. Persepsi Remaja Hindu Kota Palu terhadap Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Sentana Sulawesi Tengah: Skripsi.
Nasir. Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.
Oka Netra, Anak Agung Gde. 1997. Tuntunan Dasar Agama Hindu, Jakarta: Hanuman Sakti.
............1994. Tuntunan Dasar Agama Hindu, Jakarta: Hanuman Sakti.
Putu Surayin, Ida Ayu. 2005. Manusa yajna : Paramita Surabaya.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ridwan.2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: alfabeta.
Suarjaya, DR I Wayan. Dkk. 2008. Panca Yajna. Denpasar Timur: Widya Dharma.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
............2018. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Publishing.
Surya, I Gede. 1994 Agama Hindu Sebuah Pengantar. Denpasar : CV Kayumas Agung.
Weber, Max. 1947. The Theory Of Social And Economic Organization, Traslated By Henderson An Talcot Parsons Ang Edited With An Introduction By Talcot Parsons, New York: University Press.
Wirata, Ketut. 2015. Rangkaian Upacara Manusa yajna Umat Hindu Di Bali: Jurnal.
Wulandari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. PT Refika Aditama.
Tulisan/artikel yang dimasukan diasumsikan tidak mengandung bahan proprietary yang tidak dilindungi oleh hak paten atau aplikasi paten. Tanggung jawab untuk konten teknis dan untuk perlindungan dari bahan proprietary merupakan tanggung jawab penulis dan organisasi yang mereka dan bukan tanggung jawab Widyagenitri dan staff redaksi nya. Penulis utama (Pertama/yang sesuai) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa artikel tersebut telah dilihat dan disetujui oleh penulis lain. Ini adalah tanggung jawab penulis untuk mendapatkan semua Izin pelepasan hak cipta yang diperlukan untuk penggunaan setiap materi berhak cipta dalam naskah sebelum pengajuan.