TUMPEK SEBAGAI PUNCAK PERADABAN UMAT HINDU
Abstract
Penelitian ini merumuskan bagaimana konsep tumpek berkaitan dengan puncak peradaban umat hindu. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Obeservasi dan Wawancara. Adapun hasil pengkajian merumuskan bahwa Tumpek dalam agama Hindu dikenal sebagai hari raya Hindu yang sangat unik, mengingat dalam penghitungannya selalu menggunakan puncak dari sapta wara, yakni saniscara puncak dari panca wara, sedangkan kliwon dan puncak dari wuku dari tumpek yang bersangkutan, yakni saniscara. Oleh karena tumpek dirayakan pada puncak dari sapta wara, panca wara, dan wuku yang menjadi nama suatu tumpek, maka sering juga dikenal sebagai puncak dari peradaban umat Hindu.
References
Fairchild, H.P. et al. 1980. Dictionary of Sociology. New York: Littlefield, Adam & Co.
Koentjaraningrat. 1982. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Latif, Mukhtar. 2014. Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Mustansyir, Rizal dan Misnal Munir. 2001. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhammad, Abdulkadir. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Fajar Agung.
Rindjin, Ketut. 1987. Pengantar Filsafat Ilmu dan Ilmu Sosial Dasar. Denpasar: CV Kayu Mas.
Semiawan, Conny R. 1998. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sudarsono. 2001. Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparno, Paul et al. 2002. Reformasi Pendidikan: Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta: Kanisius.
Suriasumantri, Jujun S. 1984. Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: PT Gramedia.
Udayana, I Dewa Gede Alit. 2009. Tumpek Wariga: Kearifan Lokal Bali untuk Pelestarian Sumber Daya Tumbuh-Tumbuhan. Surabaya: Paramita.
Verhaak, C. dan R. Haryono Imam. 1991. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Telaah atas Cara Kerja Ilmu-Ilmu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Watra, W. 2005. Galungan Naramangsa. Surabaya: Paramita.
Wiana, I Ketut. 2004. Mengapa Bali Disebut Bali? Surabaya: Paramita.
Yaniasti, Ni Luh. 2015. “Tumpek Pengarah Sebagai Salah Satu Sarana Melestarikan Tumbuh-Tumbuhan.” Dalam Prosiding Seminar Local Genius dalam Perspektif Kebijakan Publik, Hukum, Manajemen, Pertanian, dan pendidikan. Singaraja: U.P. P3M Unipas.
Tulisan/artikel yang dimasukan diasumsikan tidak mengandung bahan proprietary yang tidak dilindungi oleh hak paten atau aplikasi paten. Tanggung jawab untuk konten teknis dan untuk perlindungan dari bahan proprietary merupakan tanggung jawab penulis dan organisasi yang mereka dan bukan tanggung jawab Widyagenitri dan staff redaksi nya. Penulis utama (Pertama/yang sesuai) bertanggung jawab untuk memastikan bahwa artikel tersebut telah dilihat dan disetujui oleh penulis lain. Ini adalah tanggung jawab penulis untuk mendapatkan semua Izin pelepasan hak cipta yang diperlukan untuk penggunaan setiap materi berhak cipta dalam naskah sebelum pengajuan.